5 Cara Selamatkan Dunia Lewat Sekolah Anda

Lingkungan MAN 1 Yogyakarta

“Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusi, supay Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar)”.{Q.S Ar-Rum 30:41}

Terjemahan ayat diatas tersebut menjelaskan bahwa kita telah diperingatkan oleh Allah tentang kerusakan-kerusakan yang ada di bumi . Sudah berapa lama bumi kita ini menangis tersakiti akibat hutan-hutannya yang sudah gundul? Memang bumi diciptakan untuk memenuhi kebutuhan manusia di seluruh dunia, tapi mengapa seenaknya sendiri dalam memanfaat-kan bumi?.

Seni pun Bicara Tentang Lingkungan

Selain dengan sikap dan perilaku, MAN 1 Yogyakarta juga menerapkan Go Green pada seni lukis. Keindahan yang menghiasi dinding sekolah dengan lukisan yang mengajak para penikmat untuk berpartisipasi dalam menjaga bumi agar tetap sehat dan hijau. Tim mural MAN 1 Yogyakarta yang terdiri dari Umar an-Najm, Asyrof, Rausan Fikri, Akbar, Ammarudin, Hanifah Nisrina, dan Nastiti.

Mural yang berkonsep cerita,  dan bertemakan go green ini menghabiskan waktu 3 hari untuk menyelesaikannya. Tim yang diketuai oleh Umar an-Najm ini memiliki cerita dibalik gambar-gambar tersebut. Cerita yang bermula dari penggundulan hutan untuk suatu bisnis dilambangkan dengan gambar sisa batang pohon-pohon yang dimasukan kedalam mesin pabrik untuk dihaluskan, diperkuat pula dengan gambar lembaran-lembaran uang yang tersebar.

Sempit-Sempit Hijau kok..

Sebuah taman indah nan hijau terpampang di antara himpitan gedung sekolah, sebuah lahan sempit yang hanya seluas 18 x 2 meter berisi rerimbunan pohon beringin dan pohon ketapang yang meneduhi siswa-siswi MAN 1 Yogyakarta, sebuah ide kreatif siswa telah menyulap yang tadinya hanya sekedar taman biasa berpenghuni seadanya menjadi taman yang rimbun penuh pepohonan.

Daripada dibuang, mending dijadikan pupuk

Pohon merupakan satu komponen yang hampir bisa dipastikan terdapat di lingkungan sekolah di manapun berada. Berbagai jenis pohon ditanam disekolah ; Waru, Mangga, Palem, dan lain-lain. Pohon-pohon itu setidaknya ‘menghijaukan’ sekolah itu, mungkin tanpa tahu apa saja yang bisa dimanfaatkan dari pohon-pohon tersebut.

Semakin banyak pohon yang ditanam, akan semakin banyak pula daun yang jatuh. Hal ini berbanding lurus, apalagi jika pohon itu termasuk yang mudah menggugurkan daun. Lalu apa yang terjadi? Sisa daun yang jatuh tadi hanya mengotori lingkungan sekolah. Bila tidak ada kesadaran untuk membersihkannya, ya semua hanya menjadi tontonan belaka.

Bilapun ada kesadaran terhadap daun-daun tersebut, maka itu sebatas membersihkannya ; memungutnya dan membuangnya ke tempat sampah, yang selanjutnya hanya memenuhi tempat sampah dengan dedaunan, terutama daun-daun kering. Padahal daun tersebut setiap hari mungkin selalu ada yang terlepas dari pohonnya.  Akhirnya tempat sampah tersebut hanya terisi daun-daun yang seharusnya bisa dimanfaatkan untuk hal yang lebih berguna.

Dari Tempat minum

Pernahkah anda melihat seseorang, mengantungi sebuah tempat minum di samping tasnya? Kemana-mana,selalu membawa tempat minum tersebut. Lalu,jika habis, lantas mengisinya kembali dengan membeli minuman tertentu atau meminta air minum pada orang lain. 


Itu hanyalah 1 dari sekian banyak orang yang menggunakan tempat minum daripada harus membeli minuman dengan botol kemasan plastik. Mungkin,ini terkesan ribet,tetapi menggunakan tempat minum itu jauh lebih praktis. Masih banyak orang yang menggunakan botol plastik kemasan untuk dibawa-bawa,bahkan dipakai berkali-kali, tanpa memikirkan resiko yang terkandung dalam botol tersebut.

 

Jangan Suka Nyobek-Nyobek bro..

“ guru : anak-anak hari ini akan diadakan ulangan harian!! Siapkan selembar kertas!!”

“ murid 1: yah bu, buku saya udah dikit nih masak harus di robek lagi?”

“murid 2 : bu harus di kertas ya..?? boleh gak di buku?? “

Buang-buang Waktu itu Buang-buang Energi

 Pernahkah teman-teman meniggalkan pelajaran tanpa seizin guru mata pelajaran untuk kegiatan yang tidak jelas? Pernahkah teman-teman tidak masuk sekolah dengan izin sakit padahal tidak sakit hanya untuk bermalas-malasan? Apakah teman-teman juga pernah tidur dengan menyalakan musik keras-keras?

courtesy of www.google.com

Hei teman-teman  semua yang di atas itu merupakan kebiasaan terburuk yang pernah ada. Seharusnya, itu semua harus kita buang jauh-jauh. Karena, semua itu membuang-buang waktu dan itu akan berdampak buruk bagi energi yang kita keluarkan. Gak percaya? Mari kita simak.

Pisahkan 'Mereka' untuk Masa Depan Kita

Penghijauan atau gerakan go green di MAN 1 Yogyakarta telah lama diterapkan. Selain penanaman tumbuh-tumbuhan di lingkungan sekolah, pembuatan drainase di sudut-sudut sekolah, pembagian sampah-sampah organik dan anorganik pun diupayakan dalam kegiatan ini. Tiga tempat sampah yang disusun berderetan terbagi menjadi sampah kertas, sampah plastik, dan sampah organik di setiap serambi kelas. Dengan dilakukan pembagian tersebut bertujuan untuk memudahkan sampah-sampah yang dapat didaur ulang dan mudah terurai oleh bakteri.

Sibuk?

Manusia bekerja dan berpikir biasanya terikat dengan apa yang biasa mereka lakukan sehari-hari. Contohnya begini, bayangkan diri kamu bangun dengan tergesa pukul 6.30. Tanpa basa-basi, kamu langsung menyambar handuk dan melesat mandi. Kurang dari 15 menit kamu sudah siap berangkat sekolah, kuliah, maupun melakukan aktivitas lain. Selama lebih dari 8 jam kamu bakal menghabiskan waktu dalam ruangan ber-AC dan selama itu pula kamu hanya bisa melihat plastik, kaca dan besi--bahan bangunan standar. Selepas itu pun kamu segera melesat pulang tanpa memperhatikan lebih jeli keadaan sekeliling. Tujuanmu hanya satu; beristirahat lalu kemudian mempersiapkan diri untuk hari esok dengan pola monoton yang serupa.

Pelajar sibuk yang jarang meluangkan
waktu untuk lingkungan.

Ini tentang sekolah kami

Sekolah kami, Madrasah Aliyah Negeri Yogyakarta I atau kami biasa gunakan kata MANSA untuk menyingkat, adalah sekolah yang kami cintai. Sekolah ini tidak seperti SMA pada umumnya, karena sekolah ini berada di bawah Kementrian Agama, bukan Kementrian Pendidikan, sehingga sekolah kami ini seluruh siswa, guru, dan pegawai adalah seorang muslim. Otomatis di sekolah kami semua wanitanya berjilbab, dan itu merupakan suatu kebanggaan tersendiri bagi kami. Dan juga keramah-tamahan dari penghnuninya membuat siapa saja yang kemari pasti merasa nyaman.

Lingkungan di sini sebenarnya sudah cukup bagus. Ada kanopi-kanopi di berbagai sudut. Pengairan yang lancar.  Tempat sampah sudah diletakkan di berbagai sudut untuk memudahkan pembuangan sampah. Bahkan sudah disiapkan kategori untuk sampah plastik, organik, maupun non organik.(adl/tha/pan/ibn/mra/afs)