“ guru : anak-anak hari ini akan diadakan ulangan
harian!! Siapkan selembar kertas!!”
“ murid 1: yah bu, buku saya udah dikit nih masak harus
di robek lagi?”
“murid 2 : bu harus di kertas ya..?? boleh gak di buku??
“
Perbincangan antara murid dengan
gurunya ini sangat sering kita alami, entah itu SD,SMP,SMA (kuliah mungkin
udah gak ya..), tradisi menyobek kertas saat mau menghadapi ulangan sudah
kerap kali di ulang-ulang, alasan di keduanya sangat masuk akal semua, dari
pihak guru mungkin beralasan karena jika siswa mengerjakan di buku catatan,
besar kemungkinan siswa-siswa yang otaknya encer (bukan berarti pinter
yaa...) akan tengak-tengok buku catatan jika tidak tahu jawabannya.
Sedangkan untuk siswa sendiri akan protes (maklum penulis sangat peduli
lingkungan J)
kenapa harus nyobek kertas di buku yang akhirnya juga di buang atau
nantinya berakhir di tangan ibu-ibu pembungkus tempe lagi, bagi saya ngeliat
peristiwa kayak gini sih sangat gak setuju soalnya
itu sebuah perilaku tidak hemat energi dan tidak mencerminkan cinta terhadap
lingkungan. Alasan yang pertama, kertas sobekan nantinya akan gampang hilang
dan terselip entah dimana karena tidak bergabung dalam satu arsip di buku
tulis. Yang kedua, kertas ulangan itu gak bisa jadi bahan koreksi atau
bahan pembanding jika ada ulangan di kemudian hari. Yang ketiga, kita mungkin gak
sadar kalau kertas-kertas yang kita buang-buang itu berasal dari
pohon-pohon super besar yang berada di hutan tropis Indonesia yang keberadaannya
semakin hilang, jadi jika kita tidak memanfaatkan kertas secara maksimal
berarti kita juga mendukung penebangan pohon secara besar-besaran.
Para guru juga jangan terlalu
sering menyuruh anak untuk menyobek buku catatannya. Sebaiknya guru menyediakan
kertas daur ulang (yang warnanya buram itu lho..) yang sekarang sudah
banyak di toko-toko kertas selain dapat mengurangi adanya ilegal logging
yang saat ini mulai marak, memanfaatkan kertas daur ulang juga bisa mengatasi
kegalauan murid saat buku mereka sudah tipis dan gak bisa di buat nulis
lagi, itu pun bisa nge-hemat uang jajan mereka, So Let’s Go To
Recycle Goods (ibn)
0 komentar:
Posting Komentar