Rabu, 09 Januari 2013

Sibuk?

Manusia bekerja dan berpikir biasanya terikat dengan apa yang biasa mereka lakukan sehari-hari. Contohnya begini, bayangkan diri kamu bangun dengan tergesa pukul 6.30. Tanpa basa-basi, kamu langsung menyambar handuk dan melesat mandi. Kurang dari 15 menit kamu sudah siap berangkat sekolah, kuliah, maupun melakukan aktivitas lain. Selama lebih dari 8 jam kamu bakal menghabiskan waktu dalam ruangan ber-AC dan selama itu pula kamu hanya bisa melihat plastik, kaca dan besi--bahan bangunan standar. Selepas itu pun kamu segera melesat pulang tanpa memperhatikan lebih jeli keadaan sekeliling. Tujuanmu hanya satu; beristirahat lalu kemudian mempersiapkan diri untuk hari esok dengan pola monoton yang serupa.
Pelajar sibuk yang jarang meluangkan
waktu untuk lingkungan.



Nah, apa yang salah? Secara global tidak ada. Di era ini hal-hal semacam itu sudah lumrah terjadi. Namun jika ditilik lebih jauh ilustrasi di atas secara gamblang menggambarkan bagaimana kita sudah sangat melupakan lingkungan. Waktu 7 hari seminggu kita habiskan 6 hari dalam penjara rutinitas dan kesibukan, yang bahkan di hari ke-7 pun kita belum tentu ingat tentang lingkungan di sekitar kita. Seberapa besar usaha kita untuk lingkungan, untuk penghijauan dan kerindangan di sekitar kita? Jawabannya misterius.

Membuang sampah pada tempatnya merupakan salah satu
cara sederhana menjaga lingkungan.
Jujur saja, kalian pasti juga memiliki pola hidup yang sama. Kesibukan dan kepadatan jadwal membuat kalian lupa akan pentingnya lingkungan yang patut kita jaga. Berapa banyak bibit pohon yang telah kita tanam? Berapa pot tanaman yang telah kita siram dan rawat setiap hari? Sudahkan kita memilah dan mendaur ulang sampah? Banyak hal baik yang jarang kita lakukan untuk lingkungan. Maka dari itu, mari kita luangkan sedikit waktu kita untuk bumi. Kita hidup dan mati di bumi. Akankah kita menyakiti bumi yang telah dengan ikhlas menyangga kita? Akankah kita terus bertindak dan berpikir untuk apatis dengan lingkungan karena pola hidup kita yang setiap hari tidak peduli dengannya?

Masali -

0 komentar:

Posting Komentar

prev next